Author:
Publisher: Penerbit Republika
ISBN: 9791102430
Size: 63.11 MB
Format: PDF, Mobi
View: 7067
Get Books
Role and position of Muhammad Natsir, an Indonesian Muslim politician, in the history of Indonesia.
Language: id
Pages: 150
Pages: 150
Role and position of Muhammad Natsir, an Indonesian Muslim politician, in the history of Indonesia.
Language: en
Pages: 286
Pages: 286
Books about Emergence and Development of Liberal Islam in Indonesia
Language: en
Pages: 264
Pages: 264
As Indonesia's leading Muslim politician in the second half of the 20th century, Mohammad Natsir (1908-1993) went from heading the country's first post-independence government and largest Islamic political party to spending years in rebellion and in prison. After initially welcoming Soekarno's overthrow in 1965, he became one of the most outspoken critics of the successor Suharto government's increasingly autocratic rule. Natsir's copious writings stretch from his student days in the late colonial period, when his debates with Soekarno over the character of Indonesian nationalism first attracted public attention, to the years immediately preceding his death when his trenchant criticisms brought him the enmity of the Suharto regime. They reveal a man struggling to harmonize his deep Islamic faith with his equally firm belief in national independence and democracy. Drawing from a wide range of materials, including these writings and extensive interviews with the subject, this political biography of Natsir positions an important Muslim politician and thinker in the context of a critical period of Indonesia's history, and describes his vision of how a newly independent country could embrace religion without sacrificing its democratic values.
Language: id
Pages: 216
Pages: 216
Biographical sketches of Indonesian heroes and Muslim scholars.
Language: id
Pages: 332
Pages: 332
Tak bisa dipungkiri bahwa banyak dari para (keluarga) korban Peristiwa 1965-1966 di negeri ini yang masih menderita. Secara lahir maupun batin. Tak terkecuali di kota Palu – Sulawesi Tengah. Mereka terjerat dengan stigma yang membuatnya terpenjara di tengah kota. Mereka hidup, tapi seperti tak hidup karena Hak Asasi Manusia (HAM) mereka sejak lama terampas. Sebagian besar dari mereka tak lagi memikirkan politik. Baginya, urusan dasar HAM saja sudah sangat sulit mereka capai. Satu hal yang diperjuangkannya adalah rehabilitasi. Banyak di antara mereka yang sebenarnya bukan pelaku, tetapi terlanjur dihukum. Langkah berani dilakukan oleh Rusdy Mastura, penulis buku ini. Ia lawan ‘keangkuhan’ sejarah dengan meminta maaf kepada keluarga korban pelanggaran HAM peristiwa 1965-1966. Inilah salah satu jalan rekonsiliasi. Dengan kekuasaannya sebagai Walikota (2005-2015), Rusdy mengambil sejumlah kebijakan hukum yang dapat mengangkat harkat dan martabat mereka sejajar sebagai sesama manusia. Dialah satu-satunya pemimpin politik di Indonesia dari mulai Presiden hingga bupati yang melakukan langkah kemanusian seperti ini. Tak heran kalau sejumlah pihak memberikan apresiasi. Apresiasi diantaranya datang dari Prof. Dr. Jimly Asshiddiqie, SH Pakar Hukum Ketua Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia (2003-2008). Menurut Jimly: “Orang seperti Pak Rusdy Mastura ini harus didukung, harus diberi penghargaan. Tetapi yang penting adalah dukungan politik & moral.
Language: id
Pages: 320
Pages: 320
Alih-alih berupaya untuk menjelaskan apa yang dilakukan kaum Islamis terhadap perubahan sosial di sekitarnya, buku ini justru akan lebih fokus menunjukkan apa yang terjadi di dunia Islam, khususnya di Mesir, Pakistan dan Indonesia sehingga melahirkan Islamisme, maksudnya Islam sebagai gerakan politik.Penulis meyakini bahwa setting sosial saat itulahyang justru sangat kuat membentuk reaksi kaum Islamis, maksudnyaMuslim yang mempersepsikan Islam sebagai gerakan politik, sehingga mereka menggunakan Islamisme untuk bisa hidup, bertahan, berkembang dan memilih kawasan urban sebagai episentrum wilayah dakwah mereka. Kajian Islamisme dalam buku ini bermula dari ketertarikan untuk memahami Islam sebagai field of study dari dalam Islam sendiri. Ketertarikan itu berkembang ketika penulis,tepatnya July 2009, menjadi mahasiswa Studi Islam Pascasarjana Program Doktor di Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga (UIN Suka) Yogyakarta.Di sana penulis menjadi Santri Kristen sejak Juli 2009 hingga dinyatakan lulus Cumlaude Teori dan Disertasi tertanggal 5 Oktober 2018 dalam ujian disertasi.Berdasarkan sejarah UIN Suka, didirikan 26 September 1951 dengan nama Perguruan Tinggi Agama Islam Negeri (PTAIN) Sunan Kalijagadengan Keputusan Menteri Agama No. 39 Tahun 1993, penulis adalah orang Kristen pertama,yang adalah Pendeta Gereja Pantekosta di Indonesia (GPdI), dan Dosen di Sekolah Tinggi Salatiga (STTS), Jawa Tengah kuliah secara formal, regular dan resmi, bahkan “Doktor Islam Kristen pertama di
Language: ar
Pages: 448
Pages: 448
يقدم هذا الكتاب الدكتر محمد ناصر بوصفه أحد القادة المفكرين والسياسيين البارزين في إندونيسيا بخاصة وفي العالم الإسلامي بعامة ويستعرض خلفيته التعليمية في مجال الدراسات الإسلامية . وقدراته الفائقة في التعاطي مع القضايا الاجتماعية والسياسية ، التي جلبت له الاحترام . ويؤكد هذا الكتاب على أن الدكتور محمد ناصر كان يعتقد اعتقادا راسخا بأهمية تطبيق الشريعة الإسلامية في مناحي الحياة العامة والخاصة في الوقت الذي كان يعارض بشدة إقامة دولة إسلامية من خلال الحركات الانفصالية من منطق أن الحكومة الإسلامية في رأيه لا يمكن لها أن تنشأ من دون موافقة الأغلبية ، مما أدى به إلى اعتبار العملية الديموقراطية وسيلة مشروعة للتعاطي مع تطلعات المسلمين نحو حياة أفضل ومستقبل آمن
Language: id
Pages: 423
Pages: 423
History of Sumatera Barat Province, 1945-1995.
Language: id
Pages: 93
Pages: 93
Books about Pesan dan kesan pertemuan silaturrahmi Mohammad Natsir dan Mohamad Roem 70 tahun
Language: id
Pages: 140
Pages: 140
Suggestions on practice of Islamic sharia to build good governance in Indonesia.